Matahari sudah bergelantungan diatap langit, persis diatas
ubun-ubun kepala. Cuaca hari ini memang lumayan panas. Maklum, sedang
pertengahan musim kemarau. Bedug masjid kampung sebelah baru saja berbunyi,
pertanda Waktu Dhuhur baru saja masuk. Diikuti bel sekolah SMP Harapan yang
juga baru dibunyikan. Suara gaduh dari ruang-ruang kelas saling bersahutan, bak
deburan ombak di pantai Watu Ulo. Ramai. Ipung
baru saja membereskan buku-buku pelajarannya kedalam tas, ditemani
Sugeng teman sebangkunya. mereka masih terlihat santai, tak suka berdesakan
dengan teman kelasnya I-A yang lain –terutama anak perempuan—karena mereka
berdua memang pemalu. Sepuluh menit berjalan dari sekolah, akhirnya sampai juga
di depan rumah. Dengan menaiki sepeda BMX hadiah pemberian dari ayah waktu
juara kelas dan keringat masih bercucuran dikening, Ipung mengucapkan salam
sambil nyelonong masuk, lalu rebahan disofa depan.Hanya Ayah yang ada dirumah
waktu itu. Setelah Ayah menanyakan tentang sekolah, beranajak Ipung ke kamar
mandi untuk berwudlu. Shalat berjamaah dengan Ayah, hal itu biasa dilakukan setiap
pulang dari sekolah. Ayah termasuk orang yang taat dalam mengerjakan perintah
agamanya.