Kamis, 11 Juli 2013

23.59 - No comments

ini rumahku, dan aku

seorang anak manusia, yang ingin terus maju untuk menemukan jati diri yang sesungguhnya. karena kita tahu, hidup itu tak akan berujung pada satu titik. tapi lebih dari yang kita bayangkan. jika kita merasa puas dengan sati titik, suatu saat, kita pasti aka merasa bosan. ah...manusia memang tak pernah merasa puas.



Sakura Diremang Purnama (my first cerpen)


Angin musim gugur berhembus sepoi, membawa guguran-guguran cemara yang telah lelah tuk selalu bergelantungan pada dahannya. Yang tiap hari senantiasa mengotori halaman sebuah Pub di pinggiran Tokyo, Jepang. Di depannya, orang-orang masih terlihat sibuk berlalu-lalang di kota terpadat di Jepang ini. Memang, setiap sore menjelang petang adalah jam paling sibuk kedua setelah pagi. Apalagi, setelah musim gugur ini usai, dan akan digantikan oleh musim dingin yang akan segera dimulai. Mereka  mungkin sibuk untuk mempersiapkan segala keperluan mempersiapkan musim dingin nanti.
            Aku masih sibuk dengan pekerjaanku di Pub ini, sebagai bartender tentunya. Kenalkan dulu, namaku Kenji… Mishimoto Ahmedo Kenji, aku seorang blasteran Indonesia-Nippon. Dulunya, ayahku seorang guru agama di salah satu sekolah Negeri di Indonesia. Suatu ketika, beliau mendapat beasiswa untuk melanjutkan studi di Jepang. Setekah dapat setahun, akhirnya beliau berkenalan dengan seorang gadis Jepang pada waktu itu yang bernama Yuki Mishimoto, teman kelasnya yaitu ibuku. Dua tahun setelah perkenalan mereka, keduanya pun saling cocok satu sama lain. Serta telah mendapat restu dari orang tua masing-masing untuk menjalin hubungan yang lebih serius, yaitu menikah. Ayah dan ibu akhirnya memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan setahun kemudian, dilanjutkan dengan masuk Islamnya ibuku sebagai syarat dari ayah dan memboyong ibu ke Indonesia.

12.39 - No comments

Ken Emont