Jumat, 26 Juli 2013

Angin Surga Untuk Ana




ANGIN malam berhembus sepoi mengisi celah-celah kosong setiap sudut alam. Rembulan juga tak lelah belalakkan kedua matanya mengawasi mimpi-mimpi indah setiap anak manusia di tengah gelapnya malam. Di sana, di sebuah rumah bertembok tinggi berpagar besi, sepasang mata masih terbelalak bagai tak tersapa rasa kantuk secuil pun. Tangan putih lentiknya masih sibuk membuka-buka makalah pengajian yang diadakan oleh anak-anak rohis besok pagi di sekolahnya. Gadis remaja  itu sibuk mencatat pokok-pokok bahasan dalam makalah yang tadi ia dapat dari sahabatnya, Wulan ke dalam diary pribadinya.
Sambil rebahan di dalam kamarnya yang serba pink, dengan ditemani dua buah buku tebal dan bantal guling tweety kesayangannya, Ana Armanda, gadis muda energik itu masih asyik mengarungi kata demi kata pada makalah tersebut. Gadis kelahiran 2 Desember 17 tahun yang lalu itu, adalah anak bungsu dari keluarga Janus Darman dan Amanda Sitohak. Kakaknya, Rendra Darman sudah menikah setahun yang lalu dengan seorang gadis Bali, teman kuliahnya dulu.